- Ρудоψጺ πу
- Οстιпιтун ηетвоβ նа
Cerpen Karangan GelstryKategori Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 29 June 2014 Sinar mentari yang begitu hangat membangunkan Hanna dari tidurnya. Hanna sangat bersemangat untuk bangun karena hari itu adalah hari pertama dia memakai baju putih biru setelah 1 minggu melakukan MOS Masa Orientasi Siswa. Sesampainya di sekolah, dia langsung disambut hangat oleh teman-teman dari SDnya dulu. Hanna merasa senang sekali bersekolah di SMP Pelita Jaya karena dia menemukan teman dari asal sekolah yang berbeda. Sudah 1 bulan Hanna bersekolah di SMP Pelita Jaya dan Hanna tidak pernah bosan berjumpa dengan guru-guru dan teman-temannya. Di bulan itu, Sekolah Hanna mengadakan perkemahan dan Hanna pun ikut dalam perkemahan tersebut. Di perkemahan dia selalu diganggu oleh seorang kakak kelasnya yang bernama Andre. Andre ini yang selalu mengajak Hanna untuk adu mulut setiap mereka bertemu dan jarang sekali mereka akur. Teman-teman Hanna dan Andre pun mengejek mereka berdua dan mengatakan bahwa Hanna dan Andre adalah jodoh. Seminggu setelah selesainya perkemahan tersebut, Andre pun menembak Hanna untuk menjadi pacarnya. Hanna pun menerimanya karena dari awal mereka bertemu Hanna sudah jatuh cinta kepada Andre dan Hanna selalu menutup perasaannya kepada Andre. 1 Minggu mereka jadian ternyata Andre selingkuh dengan teman sekelasnya yang bernama Nina. Hati Hanna saat itu begitu sakit karena Andre telah bermain di belakangnya. Setelah kejadian itu, Hanna selalu kepikiran atas kejadian itu tapi dia selalu menutupinya dari teman-temannya karena Hanna dikenal seorang cewek yang humoris, friendly, semangat dan ceria jadi Hanna tak ingin teman-temannya larut dalam masalah Hanna. 1 bulan kejadian itu, ada seorang cowok yang selalu menghibur Hanna. Dia adalah kakak kelas Hanna sendiri yang bernama Virgo. Virgo ini adalah sahabat dari Andre jadi dia tahu apa yang Hanna rasakan saat itu. Pada suatu hari, Virgo pun menembak Hanna dan menyakinkan Hanna bahwa dia yang terbaik dan pantas menjadi pacar Hanna. Dan Hanna pun menerimanya. Baru 4 minggu hubungan mereka berjalan, mereka pun mengakhiri hubungan mereka karena Andre selalu mendekati Hanna dan membuat Virgo marah dan cemburu. Hanna pun merasa kesal dan jengkel karena Andre selalu menganggu Hanna dan membuat Hanna diputusin oleh Virgo. 2 bulan kemudian, ada seorang cowok yang mendekati Hanna yang tak lain teman sekelas Hanna. Dia bernama Fausan. Fausan selalu berusaha agar Hanna bisa tertarik sama dia. Tepat tanggal ulang tahun Hanna, Fausan pun memberikan sebuah hadiah untuk Hanna. 3 hari setelah ulang tahun Hanna, Fausan pun menebak Hanna tuk menjadi pacarnya. Dan, Hanna pun menerimanya. Awal percintaan mereka semuanya berjalan lancar tapi hubungan mereka pun berakhir karena adanya orang ketiga di antara mereka berdua. Fausan selingkuh dengan Dinda. Dinda adalah cewek Play Girls dan suka tebar pesona kepada cowok-cowok di SMP Pelita Jaya. Dan, ketiga kalinya Hati Hanna dipermainkan. Hanna pun berpikir bahwa cinta itu ternyata adalah sebuah permainan seperti juga dengan piala yang bergilir dan seperti itulah pengertian cinta menurut Hanna sendiri. Baru beberapa hari Hanna putus dengan Fausan, ada lagi seorang cowok yang mendekati Hanna. Dia adalah kakak kelas Hanna yang bernama Kiki. Kiki adalah seorang cowok yang humoris dan dapat membuat hati Hanna merasa terhibur. Tapi, baru 3 hari Hanna dan Kiki pacaran mereka pun putus karena adanya orang ketiga yang bernama Silvi. Silvi selalu berusaha dekat dengan Kiki agar Hanna cemburu. Saat Hanna melihat Silvi dan Kiki berduaan di taman belakang sekolah. Hati Hanna hancur dan sakit hati melihat kejadian itu. Hanna pun mengingat semua kejadian yang dia telah alami selama bersekolah di SMP Pelita Jaya. Yang ke-4 kalinya ia diselingkuhi. 2 minggu setelah kejadian tersebut, ada seorang cowok yang berusaha mendekati Hanna walaupun saat itu Hanna masih merasakan sakit hati tapi dia selalu menasehati Hanna agar tidak larut dalam kesedihan tersebut. Dia adalah kakak kelasnya Hanna juga yang bernama Erick. Ya Erick adalah seorang cowok yang selalu membuat hari-hari Hanna lebih berarti. 1 minggu kedekatan mereka, Erick pun menembak Hanna untuk menjadi pacar pertama dan terakhirnya. Hanna pun menerimanya karena sejak dari Hanna berteman dengan Erick, Hanna sudah mempunyai perasaan kepada Erick. Mereka pun menjalin hubungan dengan lancar tanpa penganggu. Tapi, baru 1 minggu hubungan mereka berjalan Fausan pun datang menganggu hubungan mereka berdua. Hanna pun terpengaruh atas perkataan Fausan. Selama seminggu Hanna tak pernah membalas sms atau mengangkat telfon dari Erick, setiap Hanna dan Erick bertemu Hanna selalu memalingkan wajahnya dan tak ingin bertemu atau berbicara kepada Erick. Erick pun selalu berusaha agar Hanna mendengarkan penjelasan dari Erick dan Hanna pun menerima semua penjelasan dari Erick. Hubungan mereka berdua pun kembali berjalan dengan baik tanpa pengganggu. Tapi, baru 2 minggu setelah pertengkaran mereka berdua. Datanglah Andre menganggu hubungan mereka berdua tapi mereka menghiraukan kata-kata dari Andre karena mereka tahu bahwa Andre berusaha melakukan segala cara agar Hanna dan Erick putus. Pada suatu hari terjadi pertengkaran antara Hanna dan Andre karena Andre mengambil barang Hanna tanpa memberitahukannya kepada Hanna dan menghina serta menyebarkan fitnah kepada teman-teman Hanna dan Erick. Hanna dan Erick sabar atas semua cobaan yang diberikan kepada mereka berdua. Suatu hari Andre pun mendapat balasan atas segala yang ia lakukan kepada Erick dan Hanna. Setelah kejadian itu, Erick dan Hanna tambah lengket alias tambah romantis dan membuat teman-teman Hanna dan Erick cemburu atas tingkah mereka berdua. Tapi, hubungan mereka tidak berlangsung lama hanya sekitar 5 bulan 2 minggu karena ada orang ketiga di antara mereka berdua. Nama cewek tersebut adalah Ashilla. Dan ke-5 kalinyalah Hanna merasakan sakit hati yang begitu dalam. Hanna telah disakiti oleh Erick yang selalu membuat hari-hari Hanna menjadi indah. Semua kata-kata indah Erick yang ia berikan kepada Hanna hanyalah kebohongan semata. Ia lebih menyayangi Ashilla dari Hanna. Erick hanya mempermainkan perasaan Hanna. Sampai-sampai Hanna tidak fokus lagi kepada pelajarannya. Lalu, sahabat Hanna yang bernama Nina, Feby, Keisa, dan Velian memotivasi Hanna agar tidak larut terus menerus dalam duka yang ia rasakan. Apa lagi ia Hanna tidak boleh lelah agar penyakit jantungnya tidak kambung lagi. Sahabat-sahabat Hannalah yang selalu memberikan semangat kepada Hanna sehingga Hanna bisa mengembalikan semua nilai-nilainya yang dulunya telah merosot karena ia terlalu larut dalam kesedihan. Sekarang Hanna pun tak lagi memikirkan kejadian yang telah berlalu, Hanna pun memilih untuk fokus kepada pelajarannya dan aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Walaupun dalam lubuk hatinya, Hanna masih mencintai Erick tapi di sisi lain Hanna sangat membenci Erick karena Erick telah mendustai Hanna. Setelah semua kejadian tersebut Hanna pun mulai berubah, kini dia lebih baik, pengertian, humoris, tegas, siagap walaupun agak galak dan cerewet. Tapi, teman-teman Hanna tetap senang berteman dengan Hanna karena Hanna selalu membuat mereka tersenyum dan tertawa bebas. Setelah kejadian itu Hanna pun tahu arti cinta yang sesungguhnya. Dan ia ingin kisah perjalanan cintanya semasa seragam putih biru ini akan menjadi pelajarannya di kemudian hari. THE END Cerpen Karangan Gelstry Facebook Aprylia Gelstry Sarubang Dan Gelstry Cerpen Kisah Cinta Yang Berujung Menyakitkan merupakan cerita pendek karangan Gelstry, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Moment of 3 Years Oleh Ikbal Fahmi Nama saya Ikbal Fahmi, biasa dipanggil ikbal. 2 tahun yang lalu dimana kita sama-sama mendapatkan kelas baru, teman baru, sahabat baru, dan spesial yang baru. 2 tahun yang lalu Aneh Oleh Niken Fadilawati Kring… kring… Bel waktu pulang sekolah telah berbunyi. Leon berjalan melewati taman sekolah, dan disana terdapat beberapa orang yang sedang asik ngobrol. Leon bersekolah di SMA 2 Tirtanigya dan Bimbang Oleh Ralona Edelweisa “kata orang rindu itu indah, namun bagiku ini menyiksa…” Lantunan penggalan syair Melly Goeslow mengalun pelan dari bibirku Sudah satu jam lebih aku duduk di bangku taman ini. Tempat Sahabat Selamanya Oleh Annisaa Ahmada Atusta Sudah sekian tahun aku berpisah dengan sahabatku, Dani. Berapa tahun, ya? Biar ku hitung. Hmm, sembilan tahun. Waktu yang lama sekali. Aku berpisah dengan Dani saat kami lulus TK. Tertaphobia Oleh Riska Safira Aku Ellyane Rushton, umurku 15 tahun. Aku sekolah di Media Global School MGS. Aku tinggal bersama dua sahabat aku lainnya yaitu Cassie, dan Agnes di asrama sekolah. Aku mengidap “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?†"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Akuterasa bahagia disayangi begini. Inilah pertama kali dalam hidupku merasai betapa nikmatnya cinta dan kasih sayang seorang kekasih hati yang aku sayangi. Aku tidak pernah terlibat dengan cinta walaupun semasa aku di universiti dulu. Dan pada tika ini, aku akan menikmatinya selepas perkahwinan. Cinta seorang suami terhadap seorang isteri. Cinta pertama yang tidak berjodoh dengan kita adalah kisah cinta yang sangat menyedihkan dan menyakitkan hati karena disaat bertemu cinta pertama merupakan awal mengenal akan indahnya cinta namun tak bisa inilah yang membuat kekuatan cinta pertama melekat dalam hati dan sulit dilupakan karena kesannya tentau berbeda dengan cinta kisah cinta yang pertama dalam cerita pendek tentang cinta pertama yang tidak berjodoh, selengkapnya disimak saja berikut CINTA PERTAMA Autor si Perempuan TegarSaat itu aku yang masih duduk di semester awal perkuliahan, sangat antusias dengan segala hal baru sebagai mahasiswa. Tidak pernah terpikir bahwa aku anak seorang penjahit bisa berkuliah, begitu juga dengan ketiga kakak begitu pemurah, kami yang terlahir dari keluarga sederhana, dimana makan paling mewah adalah nasi goreng dengan membawa nasi sendiri..yaa bang tono si penjual nasi goreng keliling yg menjadi langganan kami, dengan baik hati mau memasakkan nasi untuk kami sekeluarga, jadilah kami membayar lebih murah hanya untuk bumbu dan berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Jarak rumah dan kampus tidak terlalu jauh, hanya 15 menit menggunakan motor. Lisa sahabatku sejak masa ospek yang selalu setia mengantar jemputku karena rumah kami searah."Ka, ta susul yo sesuk isuk.. ojo mbulet ae. Jam kuliah e pak Pono iso di dorr awak dewe nek telat""iyo..iyo, lis.. aku wes siap pupuran ayu jam 7 nang gang menyambut awakmu"Siang itu percakapanku dengan lisa tentang jadwal besok, maklum dulu belum ada WhatsApp jadi harus mengikuti kuliah pak Pono lebih horor daripada nonton film Pengabdi Setan, badan pegal-pegal, mata merah dan berair karena terpaksa harus terbuka maksimal saat perkulihan semacam punya mata berpuluh-puluh pasang dan tau betul siapa yang tidak memperhatikan kuliahnya. Hasilnya aku dan lisa pun setengah mati butuh hiburan." Ka, aku luwe.. ayo tuku mangan, eh tp duik e wes menipis gawe bensin""Duh lis, sori yo.. ak yo gak ono nek mangan. Tuku es cao ae yo ta bayari"Lalu lisa berinisiatif menelepon seseorang menggunakan handphone nya."Telepon sopo lis, kok rahasia ngunu""Wes ka, ojo kuatir.. awak dewe iso mangan awan ga atek mbayar.. hahaha""Lho maksud e?""Ka, ta critani yo.. aku iki duwe dulur, dari ibuku.. gak tau ketemu blass ket aku cilik, trus wingi ketemu nang acara keluarga, aku panggil dia om Hari, orangnya asik dan kita memang janji ketemu kalo ada waktu.. wes pas saiki wetengku pingin ketemu. Awakmu melok ae wes ga usah ngomong opo-opo, sing penting oleh mangan gratis nang Delta Cafe""Jadi kita ketemuan sama om mu iku? Trus suruh mbayari awak dewe ngunu a? Aku kok isin lis dadi koncomu""Westa ga usah gaya, melok ae. Ayo budal nang Delta Cafe"Selang berapa lama, kami pun tiba di Delta Cafe, dan tidak lama setelah duduk datang seorang pria, menggunakan polo shirt putih dan celana jeans. Rapi, wangi dan postur tubuh yang proporsional, sepersekian detik aku hanya bisa bengong menatap, lisa menyenggol lenganku dan baru aku sadari lelaki didepanku telah mengulurkan tangannya ke arahku."Hallo, ini pasti dek Ika ya temannya Lisa. Aku om Hari""Oh iya mas, eh om.. saya Ika""Ah gak apa panggil mas aja ya, dasar nih si lisa yang bikin pasaran turun. Masa aku dipanggilnya om, paklik ya harusnya.. hahahha"Kami pun ikut tertawa harinya, Lisa menjemputku lebih awal dari jam janjian kami, hasilnya akupun tergopoh-gopoh agar dia tidak terlalu lama menungguku selesai bersiap."Ono opo lis kok isuk temen, sek yo sedilut""Ayo ka, ndang cepetan.. ntar ta critain di kampus"Sesampainya dikampus, seperti biasa kami nongkrong di DPR Dibawah Pohon Rindang sebutan kami untuk tempat berpusatnya mahasiswa mahasiswi menunggu jam kuliah dan dosen datang. Tempat paling sejuk di kampus karena meja kursi berada tepat dibawah pohon-pohon besar yang rindang."Ka, om Hari minta nomor teleponmu, ta kasihkan yo. Trus nanti siang dia mau ngajak kita nonton, ayo wes mbolos ae lo, ayo nonton bioskop ae, Ka""Iki opo seh, yo kalo mau telepon ya kasih aja toh, nek mbolos wegah. Duso aku nang bapak ibu""Halahhh.. "Jadilah hari itu kita bertiga hanya makan siang lalu dirumah mas Hari meneleponku."Dek, sudah sampai rumah?""Oh iya mas, baru sampai, ada apa ya?""Nggak apa, barusan sebentar udah kangen sama suaramu""Ah bisa aja" jawabku sambil tersipu."Besok kuliah libur kan? Boleh aku main ke rumah?""Ummm.. tapi mas aku lagi nggak dirumah, aku harus nemenin mbak Dita karena suaminya dinas ke Pekanbaru. Jadi aku tinggal dirumah mbak Dita sekarang""Yaudah gak apa, boleh kan aku datang kerumah mbak Dita supaya bisa kenal""Iya" akupun lalu memberitahukan alamat rumah mbak Dita tanpa penjelasan lain. Mas Hari pun mencatat alamat tanpa banyak akupun tidak lagi memikirkan mas Hari, karena sibuk bermain dengan keponakan lucuku, anak mbak Dita adalah cucu pertama dari Bapak dan Ibu sehingga kami semua sangat pun juga tidak yakin mas Hari bisa menemukan alamat rumah mbak Dita yang harus masuk-masuk gang kecil perkampungan. Dan seharian aku tidak menerima sms atau telepon dari mas Hari, aku pikir mungkin dia menyerah. Ya ada yang membunyikan bel, akupun berdiri dan membuka Hari datang dengan senyum lega dia telah 2 jam berputar-putar mencari alamat, ah untung saja bukan alamat palsu ayu ting ting yang dicarinya,,Dari pertemuan itu aku tahu bahwa mas Hari masih saudara jauh Lisa, dan dia adalah anak sulung dari 2 bersaudara, adiknya perempuan bernama Latifah, masih kelas SMA. Bapaknya seorang satpam perumahan dan ibunya berjualan Hari adalah lulusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan saat ini sedang bekerja di perusahaan yang memproduksi pesawat televisi merk Nasional, dia hanya beda 4 tahun dariku. Pantas saja pembicaraan kami masih pertemuan itu komunikasi kami makin intens, dan diapun mengajak jalan minggu kemudian aku bersiap untuk pergi nonton bioskop dengan mas Hari. Karena ini adalah first date yang ak mimpikan sejak lama maka ak memakai baju dan sepatu terbaikku. Ya selama ini aku memang belum pernah pacaran, itu semua kulakukan agar aku fokus hanya pada sekolah berarti aku menutup diri dan tidak memiliki teman, aku aktif berorganisasi saat SMA dan cukup berprestasi di bidang kesenian, karakterku yang ceria membuatku memiliki banyak teman terutama ya, kembali lagi ke mas Hari dan aku. Siang itu aku meminjam sepatu heels mbak Dita karena aku hanya punya sneakers saja untuk Hari tersenyum melihatku dengan dandanan berbeda saat bertemu sebelum-sebelumnya, kami pun jalan. Setelah nonton kami lebih memilih makan di warung cak ri, warung kaki lima dengan menu bakmie dan nasi goreng jalan tiba-tiba mas hari menghentikan motornya dan berhenti dipinggir, aku ditinggalnya sebentar diatas motor, kulihat dia berlari kecil ke arah warung rokok. Aku sempat heran karena aku tau dia tidak Hari kembali dengan membawa plester di tangannya, dia memerintahku utk duduk kembali diatas motor lalu tiba-tiba dia berlutut dan membuka sepatu heels ku, membalut jari kelingking kakiku yang lecet karena sungguh takjub dengan sikapnya, apakah artinya dia memperhatikan bahwa jalanku sudah mulai terseok-seok menahan sakit, apakah karena itu dia memilih makan di warung pinggir jalan supaya ak bisa leluasa melepas sepatu agar tidak sakit. Seketika hatiku bergetar, inikah sosok yang tepat.. apakah secepat ini datangnya itu kami memutuskan berpacaran, hampir 2 tahun ak menjalin hubungan dengan mas Hari, setahun hubungan kami lakukan LDR karena ternyata mas Hari masuk seleksi TNI AD dengan jalur Perwira ditugaskan ke Papua yang saat itu masih belum kondusif karena ada isu kerusuhan dan perang saudara disana. Komunikasi kami tetap terjaga baik. Sampai suatu ketika ia menghilang tidak ada kabar 2 bulan lamanya dia tidak menelepon memberi kabar dan tidak juga bisa di hubungi. Akupun sudah mulai gusar, dan selama kami berpacaran aku baru menyadari bahwa belum pernah sekalipun aku datang ke sekarang akupun tidak tau harus bertanya pada siapa. Lisa pun memberitahuku bahwa keluarganya juga tidak mengetahui keberadaan mas Hari ada tahun berlalu, akupun mulai sibuk mengerjakan tugas dan skripsi, namun tidak seharipun aku tidak memikirkan mas Hari, dimana dia, apakah sehat, kenapa tidak memberi kabar, biasanya toh jika dia ada misi dan harus masuk hutan dia pasti pamit. Dimana orang yang 2 tahun sudah mengisi hilangnya. Berkali-kali lisa mengucapkan kata maaf karena tidak bisa membantu hingga karena masalah itu hubunganku dengan Lisa sudah tidak seakrab dulu lagi. Lisa selalu berusaha memberi jarak antara kami. Akupun tidak lagi berangkat dan pulang bersamanya. Terlebih sudah ada Vicky, kekasih Lisa yang juga kakak seniorku di Club kubuka halaman Facebook lalu ku ketik nama mas Hari, ah akupun baru sadar selama ini aku juga belum pernah tau sosmed dia, dulu dunia sosmed belum berkembang hebat seperti beberapa nama persis muncul tp entah kenapa aku tergelitik klik di satu foto profil. Terbukalah semua.. disana ada foto mas Hari dan seorang perempuan duduk di pelaminan, dengan prosesi pedang pora sebagai simbol penghormatan di gagah betul ia di foto itu, bersanding dengan perempuan lain. Foto itu telah diunggah 1 tahun lalu, dan unggahan terbaru adalah foto bayi laki-laki dengan nama yang Tuhan, karena ini kah..Apakah ini semua jawaban atas pertanyaanku selama ini..Dia mengkhianatiku dengan menikahi wanita lain, yang tidak lain adalah anak dari selama 1 tahun hidupku dalam ketidakpastian, ia sedang berbahagia dengan keluarga hanya bisa mengucapkan selamat dan sedikit untaian doa lewat pesan, semoga berbahagia selalu. Terima kasih mengajarkanku tentang rasa sakit yang teramat bertahun-tahun lamanya aku masih berusaha menyembuhkan luka batin yang mungkin hingga saat ini masih tetap ada. Fase- fase baru aku jalani untuk memperbaiki maksudnya Tuhan akan mengirimkan orang yang tidak tepat untuk kita lebih bersyukur saat menemukan orang yang tepat. Advertisement* Cerpen Cinta Romantis Terbaik | "Cinta Dalam Hati". Pada kesempatan kali ini admin blog ManicMaybe akan berbagi koleksi Cerpen Cinta Romantis dan mungkin bisa di bilang menyedihkan, nah daripada kelamaan lebih baik anda langsung simak saja Cerpen cinta terbaik berikut ini. Cerita cinta anak remaja tidak selamanya indah, malah terkadang justru sangat menyakitkan bagi dirinya danKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Semua wanita pasti memiliki sosok yang menjadi cinta pertamanya. Begitu pula si anak perempuan yang satu ini. Hidupnya selalu terbayang-bayang sosok pria yang pertama merebut hatinya. Tidak tampan, tidak kaya, dan tidak seperti pangeran dalam dongeng tontonannya. Pria ini jauh dari idamannya. Pria sederhana nan dewasa yang telah menemaninya sepanjang perjalanan kehidupan."Seorang ayah merupakan cinta pertama anak perempuannya."Ungkapan tersebut tidak asing lagi di telinga orang-orang. Sejujurnya, terdengar agak menggelikan bagi si perempuan. Namun, siapa sangka ungkapan tersebut berlaku kepada dirinya. Sosok cinta pertama yang membayang-bayangi hidupnya adalah ayah si perempuan itu. Sosok pria yang biasa dipanggil Papa oleh si anak, merupakan seorang pria sederhana. Beliau bekerja sebagai pemilik usaha kecil yang tak bernama. Memiliki hobi segudang menjadikan dirinya serba bisa. Beliau memiliki seorang istri yang tegas, anak lelaki bungsu yang kaku, dan anak perempuan sulung yang terlihat peduli-tak-peduli. Mungkin beliau sendiri saja tidak menyangka bahwa ia merupakan cinta pertama anak sulungnya yang acuh."Buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Memiliki anak yang cuek, sifat beliau sebagai sang ayah juga tidak jauh berbeda. Beliau sekilas terlihat sebagai sosok yang acuh. Mementingkan pekerjaan dibandingkan keluarga. Namun, dibalik ekspresi kaku dan kepala batu, sang anak tahu bahwa cinta pertamanya itu sangat menyayanginya dan segenap merupakan sosok kuat yang lemah. Beliau mampu menanggung beban dan menghadapi kondisi apapun. Beliau terlihat bak pohon tua yang kokoh. Namun, bagai pohon tua pula, beliau telah terluka dan tergores berkali-kali. Bagai pohon tua, siapa sangka ranting-rantingnya lemah dan rapuh. Bagai pohon tua, beliau tetap berdiri kokoh melindungi belas tahun sudah beliau menemani si anak perempuan. Ada satu kalimat yang selalu diingat sang perempuan. Satu kalimat yang menjadi pedoman hidupnnya sejauh ini. "Mien hogiak, yaukin holang." Ungkapan yang sering beliau utarakan dalam bahasa Hokkian tersebut mengingatkan sang perempuan untuk lebih memilih menjadi orang yang baik daripada orang yang kaya akan materi. Sejujurnya, bagi sang anak, ungkapan tersebut terdengar sangat tidak realistis. Bagaimana kita akan hidup di dunia yang kejam dengan menjadi orang baik? Setiap kali ia protes terhadap prinsip hidup tersebut, beliau selalu mengatakan "Tunggu beberapa tahun lagi, kamu suatu hari akan mengerti."Ungkapan ayah sebagai cinta pertama sayangnya seperti pisau bemata dua. Orang-orang selalu menggambarkan cinta pertama sebagai sesuatu yang indah. Namun, tidak pernah menyoroti patah hati pertama yang paling menyakitkan. Sakit hati yang diperoleh dari cinta pertamanya juga pernah dialami oleh si anak. Sewajarnya manusia, dua tahun lalu, sang ayah melakukan kesalahan besar yang menjerumuskan keluarga yang ia cintai ke jurang yang suram. Kejadian tersebut mengibarkan bendara patah hati pertama sang anak. Pada momen itu pula, sosok cinta pertama yang melekat pada dirinya sirna tak kita akui, sesalah-salahnya orang yang kita cintai, pasti rasa cinta pada mereka tetap tidak hilang. Lagipula, bukannya cinta berarti menerima orang tersebut apa adanya? Meskipun kesalahan besar tersebut menghancurkan hati sang anak, label cinta pertama kepada pria tersebut tidak hilang. Cinta pertama memang hal yang aneh. Walaupun sudah putus, tetap terkenang dan membekas di sekali kutipan indah perihal cinta pertama."Cinta pertama adalah yang terindah.""Cinta pertama adalah yang paling tulus dan sadik." 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya
Cintamembuatku lemah, cinta membuatku menderita , dan karena cinta aku terjebak di dalamnya . Dan inilah kisah cintaku yang kutulis dalam sebuah cerpen !!! Saat ini aku sudah bekerja di instansi perkantoran , oh ya namaku tari aku sekarang berumur 26 tahun .Di akhir bulan Januari, Mirna akan kedatangan tamu. Seorang lelaki jangkung, dengan hidung sedikit mancung dan gaya rambut yang dikepang. Lelaki itu kerap terbesit dalam benaknya ketika tidur dan melamun. Wajar jika Mirna benar-benar rindu pada Tarno, lelaki jangkung itu. Sebab mereka berpisah sudah dua tahun. Dengan rentan waktu yang cukup panjang itu, hati Mirna kesepian. Hari-harinya selalu sendiri, padahal di sekelilingnya ada keluarga dan adiknya Marni, yang kerap mendatanginya saat sendiri, namun ia mengabaikan adiknya. Sebelum akhir 2017 bertandang, Mirna dan Tarno sering berdua, kadang di ruang tamu, di amper rumah, di halaman rumah duduk berdua di atas lincak di bawah pohon mangga. Sambil menikmati desir angin dan hangat mentari tidak canggung pada keluarga Mirna, karena ia sudah mendapat restu dari orangtua Mirna untuk menjaga dan meminang putri sulungnya. Beruntung sekali Tarno mendapatkan Mirna, perempuan yang seperempat hidupnya besar pada lingkungan agamis. Setiap kali berdua, topik yang mereka bicarakan tidak lepas dari pernikahan. Orangtua Mirna sudah menyarankan pada Tarno untuk mencari tanggal yang baik sesuai kitab primbon. Namun ia masih bingung, bimbang mengelilingi batok kepalanya. Tarno masih ingin bekerja, dan ia akan memenuhi permintaan orangtua Mirna akhir bulan ini, meski dalam hati ia sudah tidak kuat menahan nafsu biologisnya. Ketika memasuki akhir Desember 2019, wajah perempuan sembilan belas tahun itu selalu tampak ceria. Berseri-seri seperti gadis yang melakukan perawatan setiap hari. Teramat bahagia hati Mirna di bulan Desember ini. Harap-harap kehadiran Tarno lebih cepat dari janjinya. Selama bulan Desember, Mirna menunggu di dekat jendela kamarnya, melihat ke halaman yang gersang, segersang hatinya yang menunggu kepastian dari Tarno. Mirna tak pernah bosan melakukan itu—menunggu, meski sampai saat ini ia tidak bertemu Tarno, lelaki yang ia damba. Setiap kali tidur, tak jarang Mirna bermimpi Tarno. Tetapi mimpinya selalu menambah luka di hatinya, karena lelaki yang ia damba—dalam mimpinya—berduaan dengan perempuan yang entah siapa, dan mimpi itu kerap mendatangi tidur Mirna. Karena keseringan, Mirna hampir hafal perempuan itu. Tapi ia yakin mimpi hanya mimpi, tidak lebih dari kembang tidur. Sesekali Mirna bertanya pada ibunya, apakah Tarno memberi kabar meski lewat telepon, namun ibunya menggeleng. Padahal ketika ia meramu kenangan pertama pisah, Tarno berjanji akan sering-sering memberi kabar. Tapi sampai saat ini, lagi-lagi ia belum mendapatkan janji yang tak pasti. Apakah Tarno lupa pada dirinya? Atau sebenarnya hati Tarno sudah ada yang punya? Entahlah, ia hanya bisa memengang janjinya. Pukul empat sore, terbesit dalam benaknya untuk menelpon ibu Tarno. Meski sedikit canggung, ia mencoba melawan getirnya. Mirna takut, rindu dalam hatinya kian menjalar menyesaki labirin hatinya. “Kang Tarno sudah pulang, Buk?” tanyanya berharap ada jawaban yang akan mengobati gelisah dan resahnya. “Iya, Nak, Tarno sudah cukup lama datang. Sekitar, setengah bulan. Apa dia tidak mengabarimu?” Tiba-tiba mata Mirna bening, perkataan ibu Tarno menyayat hatinya. “Kemarin dia bilang akan ke rumahmu, Nak, dan hari ini dia juga bilang begitu.” Mirna merasa terpukul. Dari daun jendela kamarnya, ia manatap kembali luas halaman, seluas harapannya menunggu Tarno yang tak kunjung datang. Sesekali ia memperhatikan pengendara yang hilir-mudik. Dalam hati ia berdoa, dari sekian pengendara, ada orang yang bisa mengobati luka di hatinya. “Ya, sudah Buk, mungkin Kang Tarno akan datang.” Dengan setumpuk tanya dan resah ia menutup teleponnya. Terbesit dalam kepalanya mimpi-mimpi itu, mengingatnya, hatinya bergetar, matanya mengembun. Mirna tetap memaku pandang pada jalan dari dekat jendela. Ia tetap yakin kalau Tarno akan menemuinya di saat diriya membutuhkan hadirnya. Ketika hendak merebahkan tubuhnya, ia melihat sepeda yang sangat ia kenal. Sepeda itu pernah membawannya pergi berdua ke taman yang rindang penuh kupu-kupu dan bunga. Orang yang mengendarai, pun Mirna hafal. Itu Kang Tarno, ucapnya pelan. Secarik senyum terukir di bibirnya. Namun, senyum itu kelu dangan perempuan di gunjing Tarno. Seolah kehadiran perempuan itu menjadi duka baginya. Perempuan berkerudung biru itu memeluk Tarno. Pada jendela itu, gerimis mulai turun. Membekas dan terus membekas. Sontak tubuh Mirna kaku, melangkah ia ragu dan perasaannya pilu, tiba-tiba terbayang pertanyaan dalam angannya. “Apakah ini jawaban dari mimpi beberapa hari lalu?” tanyanya, di hadapan senja yang tiba-tiba membuat matanya jadi berair. * Annuqayah, 2019 Muhtadi .ZL, mahasiswa Institut Ilmu Keislaman INSTIKA Guluk-guluk, Sumenep, Madura dan Pengurus Perpustakaan PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Aktif di Komunitas Penulis Kreatif KPK-Iksaj dan Komunitas Cinta Nulis KCN Lub-Sel.. 335 436 238 491 376 36 319 107